Selamat datang di blog Metode Fisika. Terima kasih sudah ke sini untuk membaca dan belajar fisika. Jangan ragu untuk menyukai posting blog, berlangganan blog dan berkomentar agar dapat berinteraksi lebih dengan saya. Selamat membaca ya.
Welcome To Metode Fisika Blog. Thank you for coming here to read and study physics in this blog. Feel free to like, subscribe and comment. Have a nice reading.
Kita telah membahas bagaimana
sebuah benda dikatakan memiliki energi sebagai sifat dari geraknya, yang kita
sebut sebagai energi kinetik. Tetapi benda juga mungkin memiliki energi potensial, yang merupakan energi
yang dihubungkan dengan gaya-gaya yang bergantung posisi atau konfigurasi benda
(atau benda-benda) dan lingkungannya. Berbagai energi jenis energi potensial (EP)
dapat didefinisikan, dan setiap jenis dihubungkan dengan suatu gaya tertentu.
Pegas pada jam yang diputar
merupakan contoh energi potensial. Pegas jam mendapatkan energi potensialnya
karena dilakukan usaha padanya oleh orang yang memutar jam tersebut. Sementara pegas
memutar balik, ia memberikan gaya dan melakukan usaha untuk memutar jarum jam.
 |
Butir kelapa ketika diam di tangkainya memiliki energi potensial, dan akan berubah menjadi energi kinetik ketika jatuh bebas. Energi kinetik akan terus bertambah dan energi potensial akan terus berkurang. Namun jumlah totalnya konstan. |
Mungkin contoh yang paling umum dari
energi potensial adalah
energi potensial
gravitasi. Sebuah batu bata yang dipegang tinggi di udara memiliki energi
potensial karena posisi relatifnya terhadap bumi. Batu itu mempunyai kemampuan
untuk melakukan usaha, karena jika dilepaskan, batu tersebut akan jatuh ke tanah
karena adanya gaya gravitasi, dan dapat melakukan usaha, katakanlah, pada
sebuah tiang yang dipancangkan dan menanamnya ke tanah. Mari kita tentukan
energi potensial gravitasi sebuah benda dekat dengan permukaan Bumi. Untuk mengangkat
vertikal benda dengan massa
m, gaya
ke atas yang paling tidak sama dengan beratnya,
mg, harus diberikan kepadanya, katakanlah oleh tangan seseorang. Untuk
mengangkat benda itu setinggi
h tanpa
percepatan, dari posisi
y1,
ke
y2, orang harus
melakukan usaha yang sama dengan hasil kali gaya eksternal yang dibutuhkan,
Feksternal = m g ke atas dan
jarak vertikal
h. Yaitu \[W_{\textrm{eksternal}}=F_{\textrm{eksternal}}\,d\,cos
0^{\circ}=mgh\]
Atau \[W_{\textrm{eksternal}}=mg(y_{2}-y_{1})\]
Gravitasi juga bekerja pada benda
sewaktu bergerak dari posisi y1,
ke y2, dan melakukan usaha
padanya yang sama dengan \[W_{\textrm{gravity}}= F_{\textrm{gravity}}\,d\,cos180^{\circ}\]
Di mana θ = 180° karena Fgravity dan perpindahan d
menunjuk ke arah yang berlawanan. Jadi \[W_{\textrm{gravity}}=-m\,g\,h=-m\,g\,(y_{2}-y{1})\]
Jika sekarang kita melepaskan
benda itu dari keadaan diam kemudian benda itu jatuh bebas di bawah pengaruh
gravitasi, benda itu akan memiliki kecepatan v2= 2 g h setelah jatuh dari ketinggian h. Benda kemudian memiliki energi
kinetik ½ m v2 = ½ m (2 g h)
= m g h, dan jika benda tersebut mengenai tiang pancang, ia dapat melakukan
usaha terhadap tiang pancang tersebut sebesar m g h (prinsip usaha—energi). Dengan demikian, menaikkan sebuah
benda dengan massa m sampat
ketinggian h membutuhkan sejumlah
usaha yang sama dengan m g h. Dan begitu
benda itu pada poosisi h, ia memiliki
kemampuan untuk melakukan usaha
sebesar m g h.
Dengan demikian kita definisikan energi potensial gravitasi sebuah benda
sebagai hasil kali beratnya, m g, dan
ketinggiannya, y, di atas tingkat
acuan tertentu (misalnya tanah).
\[EP_{\textrm{grav}}=m\,g\,y\]
Makin tinggi suatu benda di atas
tanah, makin besar pula energi potensial gravitasi yang dimilikinya. Kita gabungkan
persamaan-persamaan di atas diperoleh
\[W_{\textrm{eksternal}}=m\,g\,(y_{2}-y_{1})\]
\[ W_{\textrm{eksternal}}=EP_{2}-EP_{1}=\Delta{EP}\]
Dengan demikian, usaha yang
dilakukan oleh gaya eksternal untuk menggerakkan massa m dari titik 1 ke titik 2 (tanpa percepatan) sama dengan perubahan
energi potensial benda antara titik 1 dan titik 2.