Kembali ke ilmu fisika.
Pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai aturan atau kaidah angka penting dan contoh penerapannya dalam operasi perhitungan.
Angka penting atau significant figure adalah semua angka yang diperoleh dari pengukuran. Angka penting terdiri dari angka eksak atau pasti dan angka taksiran.
Sejatinya, semua angka dari angka satu sampai sembilan adalah angka penting.
Namun nol juga termasuk angka.
Nah bagaimana dengan aturan angka penting bagi angka nol?
Apakah angka nol termasuk angka penting ataukah bukan angka penting?
Berikut ini adalah beberapa aturan sebuah angka dikatakan penting atau tidak penting:
Aturan Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting
Hasil Penghitungan Angka Penting mengikuti angka taksiran paling sedikit. Angka taksiran adalah angka di belakang koma.
Aturan Perkalian dan Pembagian Angka Penting
Dalam penghitungan matematis, hasil dari 1,4 x 1,11 = 1,554
Pada penghitungan perkalian dan pembagian pada angka penting, hasil akhirnya harus selalu berpedoman kepada aturan jumlah angka penting yang paling sedikit.
Pada kasus perkalian tadi, jumlah angka penting paling sedikit ada pada 1,4 (dua angka penting), sehingga hasil dari penghitungan tersebut juga harus mempunyai 2 angka penting.
Maka:
1,4 x 1,11 = 1,5
Contoh lain:
Tentukan hasil dari 0,005 x 0,12 = !
0,005 memiliki satu angka penting dan 0,12 memiliki dua angka penting, sehingga hasilnya 0,001 karena yang angka penting paling kecil adalah satu angka penting, yaitu dari 0,005.
Aturan Pembulatan dalam Fisika
Ada satu hal yang menjadi perhatian khusus saat pembulatan, yaitu tentang angka 5.
Sederhananya dalam pembulatan adalah pembulatan ke atas dan ke bawah.
Angka yang berada di bawah 5, akan selalu dibulatkan ke bawah (12,3 dibulatkan menjadi 12).
Dan angka di atas 5, akan dibulatkan ke atas (56,7 dibulatkan menjadi 57).
Lantas, bagaimana dengan 34,5 ?
Harus kita bulatkan menjadi apa bilangan 34,5 ?
Nah, untuk kasus pembulatan dengan angka 5, aturannya adalah harus dilihat apakah angka itu merupakan bilangan ganjil atau genap.
Apabila bilangan ganjil, pembulatannya dilakukan ke atas (33,5 dibulatkan menjadi 34).
Apabila bilangan genap, pembulatannya dilakukan ke bawah (34,5 dibulatkan menjadi 34).
Versi video, simak berikut ini :
Untuk persoalan Usaha Energi dan Daya, buka link berikut ini :
Usaha Energi Daya
atau selengkapnya lihat Daftar Isi
Tambahan Usaha
Luas area di bawah kurva F-d adalah Usaha
Jadi bila terdapat kurva F-d (sumbu X-nya d dan sumbu Y nya F) maka luas area di bawah kurva tersebut adalah nilai dari Usaha
Bila kurva membentuk tampilan persegi panjang, maka luas persegi panjang tersebut merupakan nilai dari Usaha.
Begitu pula bila kurva membentuk tampilan segitiga atau trapesium, maka luas segitiga atau trapesium tersebut merupakan nilai dari Usaha.
Pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai aturan atau kaidah angka penting dan contoh penerapannya dalam operasi perhitungan.
Angka penting atau significant figure adalah semua angka yang diperoleh dari pengukuran. Angka penting terdiri dari angka eksak atau pasti dan angka taksiran.
Sejatinya, semua angka dari angka satu sampai sembilan adalah angka penting.
Namun nol juga termasuk angka.
Nah bagaimana dengan aturan angka penting bagi angka nol?
Apakah angka nol termasuk angka penting ataukah bukan angka penting?
Berikut ini adalah beberapa aturan sebuah angka dikatakan penting atau tidak penting:
- 1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting
Contoh : 1234 terdiri dari empat angka penting - 2. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol bukan angka penting
Contoh : 123400 terdiri dari empat angka penting, yaitu 1, 2, 3, 4 - 3. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol (DALAM DESIMAL) adalah angka penting
Contoh : 1,23400 terdiri dari enam angka penting, yaitu 1, 2, 3, 4, 0 ,0 - 4. Angka nol yang ada di depan angka penting (DALAM DESIMAL ) bukan angka penting
Contoh : 0,00001234 terdiri dari empat angka penting, yaitu 1, 2, 3, 4 - 5. Angka nol di belakang angka penting (DALAM DESIMAL) adalah angka penting
Contoh : 0,000012340 terdiri dari lima angka penting, yaitu 1, 2, 3, 4, 0 - 6. Angka nol di antara angka penting adalah angka penting
Contoh 1200,3004 terdiri dari delapan angka penting, yaitu 1, 2, 0, 0, 3, 0, 0, 4
Aturan Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting
Hasil Penghitungan Angka Penting mengikuti angka taksiran paling sedikit. Angka taksiran adalah angka di belakang koma.
- (a). 123,4 + 12,34 + 1,234
123,4 memiliki satu angka taksiran
12,34 memiliki dua angka taksiran
1,234 memiliki tiga angka taksiran
maka hasil perhitungannya harus memiliki satu angka taksiran, yaitu 136,9
- (b). 12 - 9,02
12 dianggap 12,0 sehingga memiliki satu angka taksiran
9,02 memiliki dua angka taksiran
maka hasil peritungannya harus memiliki satu angka taksiran, yaitu 3,0
Aturan Perkalian dan Pembagian Angka Penting
Dalam penghitungan matematis, hasil dari 1,4 x 1,11 = 1,554
Pada penghitungan perkalian dan pembagian pada angka penting, hasil akhirnya harus selalu berpedoman kepada aturan jumlah angka penting yang paling sedikit.
Pada kasus perkalian tadi, jumlah angka penting paling sedikit ada pada 1,4 (dua angka penting), sehingga hasil dari penghitungan tersebut juga harus mempunyai 2 angka penting.
Maka:
1,4 x 1,11 = 1,5
Contoh lain:
Tentukan hasil dari 0,005 x 0,12 = !
0,005 memiliki satu angka penting dan 0,12 memiliki dua angka penting, sehingga hasilnya 0,001 karena yang angka penting paling kecil adalah satu angka penting, yaitu dari 0,005.
Aturan Pembulatan dalam Fisika
Ada satu hal yang menjadi perhatian khusus saat pembulatan, yaitu tentang angka 5.
Sederhananya dalam pembulatan adalah pembulatan ke atas dan ke bawah.
Angka yang berada di bawah 5, akan selalu dibulatkan ke bawah (12,3 dibulatkan menjadi 12).
Dan angka di atas 5, akan dibulatkan ke atas (56,7 dibulatkan menjadi 57).
Lantas, bagaimana dengan 34,5 ?
Harus kita bulatkan menjadi apa bilangan 34,5 ?
Nah, untuk kasus pembulatan dengan angka 5, aturannya adalah harus dilihat apakah angka itu merupakan bilangan ganjil atau genap.
Apabila bilangan ganjil, pembulatannya dilakukan ke atas (33,5 dibulatkan menjadi 34).
Apabila bilangan genap, pembulatannya dilakukan ke bawah (34,5 dibulatkan menjadi 34).
Versi video, simak berikut ini :
Untuk persoalan Usaha Energi dan Daya, buka link berikut ini :
Usaha Energi Daya
atau selengkapnya lihat Daftar Isi
Tambahan Usaha
Luas area di bawah kurva F-d adalah Usaha
Jadi bila terdapat kurva F-d (sumbu X-nya d dan sumbu Y nya F) maka luas area di bawah kurva tersebut adalah nilai dari Usaha
Bila kurva membentuk tampilan persegi panjang, maka luas persegi panjang tersebut merupakan nilai dari Usaha.
Begitu pula bila kurva membentuk tampilan segitiga atau trapesium, maka luas segitiga atau trapesium tersebut merupakan nilai dari Usaha.
Tambahkan komentar anda untuk: