Processing math: 100%

Arus, Hambatan, Hukum Ohm

If you want to read in English version, please read Current, Resistance, and Ohm’s Law

ARUS, I, dikatakan ada dalam sesuatu ruang, apabila dalam ruang itu terjadi perpindahan muatan listrik dari titik yang satu ke titik yang lain. Misalkan muatan itu mengalir dalam kawat. Jika muatan sebesar q dipindahkan melalui luas penampang kawat dalam waktu t, maka arus dalam kawat adalah :
I(arus)=qt=muatanyangpindahwaktupadaperpindahanini
Di sini q diukur dalam coulomb, C , t dalam detik, sdan I dalam ampere, A.
1A=1Cs
Artinya arus listrik dikatakan bernilai 1 ampere apabila dalam 1 sekon mengalir muatan sebanyak 1 coulomb
Sedangkan 1elektron=1,6x1019coulomb, maka 1 coulomb = 11,6x1019=6,25x1018buahelektron.


BATERAI adalah sumber energi listrik. Jika suatu baterai tidak mengalami hilangnya energi di dalamnya, maka beda potensial antara kedua kutubnya disebut gayageraklistrik (ggl) baterai. Kalau tidak diberi keterangan lebih lanjut, maka beda potensial antara kedua kutub baterai dianggap sama dengan ggl-nya. Satuan ggl adalah sama dengan satuan beda potensial, yakni volt, V.

HAMBATAN (atau RESISTANSI) kawat atau benda lain menentukan besarnya beda potensial yang harus diadakan antara kedua ujungnya, agar di dalam kawat mengalir arus satu ampere.

HambatanR=bedapotensialarus=VI

Satuan hambatan adalah ohm disimbolkan Ω. 1 Ω = 1 V/A.

HUKUM OHM semulanya terdiri dari dua bagian. Bagian pertama tidak lain adalah definisi hambatan, yakni V = I R. Sering hubungan ini dinamai hukum Ohm. Akan tetapi, Ohm juga menyatakan, bahwa R adalah suatu konstanta yang tidak bergantung pada V maupun I. Bagian kedua hukum ini tidak seluruhnya benar.

Hubungan V = I R dapat diterapkan pada resistor apa saja, di mana V adalah beda potensial antara kedua ujung hambatan, dan I adalah arus yang mengalir di dalamnya, sedangkan R adalah hambatan (atau resistansi) resistor tersebut.

BEDA POTENSIAL JEPIT (Voltase) baterai atau generator bila baterai memberi arus I adalah gaya gerak listrik ( ggl atau ϵ) baterai dikurangi penurunan potensial antara kedua ujung hambatan dalamnya, r.
  1. Apabila baterai menghasilkan arus (dipakai)
    Potensial Jepit = ggl - penurunan potensial antara kedua ujung hambatan R ,V= ϵIr
  2. Apabila baterai menerima arus (diberi muatan)
    Potensial Jepit = ggl + penurunan potensial antara kedua ujung hambatan R,V = ϵ+Ir
  3. Apabila tidak ada arus yang mengalir dari baterai
    Potensial Jepit = ggl,V = ϵ

RESISTIVITAS : Hambatan (atau resistansi atau tahanan) R kawat sepanjang L dan berluas penampang melintang A adalah: R=ρLA
di mana ρ adalah bilangan konstan, disebut resistivitas (atau hambat jenis) zat, dan menyatakan sifat khas zat itu. Kalau L dinyatakan dalam meter, A dalam m2 dan R dalam Ω, maka satuan ρ adalah Ωm.

RESISTANSI MERUPAKAN FUNGSI TEMPERATUR: Jika sepotong kawat pada suhu T0 hambatannya R0, maka hambatannya R pada temperatur T adalah R=R0+αR0(TT0)
di mana α disebut koefisientemperaturresistansi zat kawat tersebut. Pada umumnya α juga merupakan fungsi temperatur, sehingga hubungan di atas hanya berlaku dalam selang temperatur yang cukup sempit. Satuan α adalah K1 atau C1.

Hubungan serupa didapati pada resistivitas yang merupakan fungsi temperatur; jika ρ0 dan ρ adalah resistivitas pada temperatur T0 dan T, maka ρ=ρ0+αρ0(TT0)


Terima kasih sudah ke sini untuk membaca dan belajar fisika. Jangan ragu untuk menyukai posting blog, berlangganan blog dan berkomentar untuk berinteraksi lebih dengan saya. Selamat belajar ya. 

Thank you for coming here to read and study physics in this blog. Feel free to like, subscribe and comment. Have a nice learning.


Tambahkan komentar anda untuk:

Arus, Hambatan, Hukum Ohm