Soal Jawab Fisika Standar UNBK USBN

Edisi spesial menghadapi UNBK dan USBN, kali ini ilmu fisika akan mengulas lengkap teori, contoh soal beserta pembahasannya untuk kalian siswa-siswi SMA/SMK/MA. Semoga cukup membantu dalam mengerjakan soal-soal ujian fisika.

Petunjuk
Rumus-rumus ditulis menggunakan LATEX dengan JavaScript khusus LATEX untuk me-loading-nya. Gunakan internet berkecepatan cukup agar bisa me-loading kode LATEX  100%. Bila terjadi Math Error berwarna merah, lakukan reload page !

[DIMENSI]

Tentukan dimensi dari : Gaya, Usaha, Daya

Penyelesaian :

Langkah pertama untuk menyelesaiakan soal Dimensi adalah tulis rumus besaran tersebut terlebih dahulu (A).

Kemudian tentukan satuan SI nya (B).

Langkah terakhir, satuan SI tersebut rubah ke simbol dimensinya masing-masing (C).


Gaya,

(A) F = m a

(B) m = kg , a = ms2  , jadi F = kgms2  atau kgms2

(C) dimensi Gaya, [M][L][T]2


Usaha,

(A) W = F d

(B) F = kgms2 , d = m, maka W = kgm2s2

(C) dimensi Usaha, [M][L]2[T]2


Daya,

(A) P = Wt atau P = W t1

(B) W = kgm2s2  , t = s , maka P = kgm2s3

(C) dimensi Daya, [M][L]2[T]3



[JANGKA SORONG , PENGUKURAN]

Hasil pengukuran menggunakan jangka sorong seperti gambar berikut adalah ... .

jangka sorong, ilmufisika.com


Penyelesaian :

Skala utama menunjukkan hasil pengukuran 8,2 cm, terlihat dari angka nol skala nonius berada setelah 8,2 cm. Kita konversi menjadi bersatuan mm menjadi 82 mm. Pengonversian itu karena skala nonius menggunakan satuan mm.

Skala utama yang berimpit dengan skala nonius berada pada angka 3 pada skala nonius, berarti 0,3 mm.

Jumlahkan hasil pengukuran skala utama dengan skala nonius menghasilkan

82 mm + 0,3 mm = 82,3 mm

Bila kita konversi menjadi cm, hasilnya adalah 8,23 cm.



[KAIDAH NOTASI ILMIAH]

Hasil pengukuran panjang gelombang adalah 725 nm. Jika hasil pengukuran ini ditulis menggunakan kaidah notasi ilmiah akan menunjukkan ... .

Penyelesaian :

1.  Jadikan nano meter (nm) menjadi 109 meter

725x109 meter

2. Notasi ilmiah mensyaratkan hanya boleh angka desimal bukan nol hanya satu saja di depan koma

7,25x1011 meter


Jadi menggunakan kaidah notasi ilmiah ditulis 7,25x1011 meter


[ANGKA PENTING]

Aturan angka penting

  • Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh; 123,4 terdiri 4 angka penting.
  • Angka nol di antara dua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh; 70,02 terdiri dari 4 angka penting.
  • Bilangan desimal kurang dari 1, angka ol di kiri dan kanan koma desimal bukan angka penting. Contoh; 0,0800 terdiri dari tiga angka penting, yaitu 8, 0, 0.
  • Angka nol pada deretan terakhir bilangan 10  termasuk angka penting.

Bilangan penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran. Bilangan penting terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti dan satu angka terakhir yang ditaksir.

Misal, hasil pengukuran panjang lapangan adalah 21,345 cm. Bilangan 21,345 adalah bilangan penting. Totalnya ada 5 angka penting (termasuk angka di taksir yaitu angka 5 pada bilangan tersebut.

Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti, tidak angka yang ditaksir, diperoleh dari kegiatan membilang. Misal, jumlah siswa kelas XII adalah 300 siswa. Bilangan 300 disebut bilangan eksak.

Hasil perkalian bilangan penting dan bilangan eksak atau sebaliknya memiliki angka penting sebanyak bilangan pentingnya.

Contoh, hasil pengukuran panjang lapangan berbentuk persegi panjang adalah 7,89 m dan 0,42 m. Kalau diminta untuk mencari nilai hasil luas persegi panjang lapangan tersebut menggunakan kaidah angka penting, kita selesaiakan sesuai kaidah di atas.

Kaidah yang dimaksud adalah aturan angka penting dan aturan perkalian bilangan penting.

7,89 m adalah bilang penting dengan ada tiga angka penting (3 AP).

0,42 m adalah bilangan penting yang terdiri dari dua angka penting (2 AP)

Berdasar aturan perkalian bilangan penting, maka hasil perkalian terdiri dari 3 AP + 2 AP atau terdiri dari 5 AP.

Setelah 7,89 m x 0,42 m menghasilkan 3,3138 m2 (5 AP).

Jadi berdasar aturan angka penting dan aturan perkalian bilangan penting, luas lapangan yang berbentuk persegi panjang tersebut adalah 3,3138 m2


[GERAK LURUS]

Besaran skalar adalah besaran yang hanya mengambil data besarnya suatu besaran tersebut. Sedangkan Besaran Vektor adalah besaran yang mengambil data besar dan arah suatu besaran.

Jarak (distance) dan Laju (speed) termasuk besaran skalar.

Perpindahan (displacement), Kecepatan (velocity) dan Percepatan (acceleration) termasuk besaran vektor.

Laju adalah turunan pertama dari jarak terhadap waktu. Kecepatan adalah turunan pertama dari perpindahan terhadap waktu. Sedangkan Percepatan adalah turunan kedua dari Perpindahan terhadap waktu.

Secara matematis; jarak, perpindahan, laju, kecepatan dan percepatan ditulis sebagai berikut.

  • Jarak, x
  • Perpindahan, x 
  • Laju, dxdt 
  • Kecepatan, dxdt 
  • Percepatan, d2xdt2 


Untuk keperluan praktis, digunakan simbol-simbol sebagai berikut:

  • Jarak, d 
  • Perpindahan, d 
  • Laju, v 
  • Kecepatan, v 
  • Percepatan, a 

Contoh soal

Mobil bergerak ke Utara sejauh 1 kilometer selama 4 menit, kemudian kembali lagi sejauh 0,5 kilometer selama 1 menit. Tentukan : jarak, perpindahan, laju rata-rata, kecepatan rata-rata dari gerak mobil tersebut.

Penyelesaian:

Jarak

Jarak 1, d1 = 1 km = 1.000 meter

Jarak 2, d2 = 0,5 km = 500 meter

Jarak total = jarak 1 ditambah jarak 2 = 1.500 meter


Perpindahan

Perpindahan 1, d1 = 1 km = 1.000 meter ke Utara

Perpindahan 2, d2 = 0,5 km = 500 meter ke Selatan

Perpindahan total = 1.000 meter ke Utara - 500 meter ke Selatan. Hasil akhirnya 500 meter ke Utara diukur dari titik awal ke titik akhir pemberhentian.

Jadi perpindahannya 500 meter ke Utara.


Laju rata-rata

Waktu tempuh total adalah 5 menit atau 300 detik

Laju rata-rata, v = dt = 1.500m300s = 5ms


Kecepatan rata-rata

Waktu tempuh total juga sama, yaitu 5 menit atau 300 detik

Kecepatan rata-rata, v = dt = 500m300s = 53ms ke Utara.


[GERAK LURUS BERATURAN / GLB]



Dari grafik hubungan Jarak terhadap waktu di atas, tentukan kesimpulan yang dapat diambil mengenai Perpindahan, Kecepatan dan Percepatan Geraknya.

Penyelesaian :

Dari grafik terlihat bahwa tiap-tiap 1 detik, perpindahannya bertambah sebesar 3 meter.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa geraknya merupakan gerak lurus beraturan, yaitu Perpindahan tiap selang waktunya selalu sama.

Oleh karena perpindahan tiap selang waktunya sama, maka Kecepatannya Konstan. Bila dihitung, kecepatan rata-ratanya v = dt = 248 = 3ms

Apabila gerak benda memiliki Kecepatan konstan artinya tidak mengalami perubahan kecepatan.

Dengan kata lain, Keceptan Konstan = Percepatannya 0 (nol).


[GERAK MELINGKAR]

Dalam gerak melingkar, umumnya yang diujikan mengenai kecepatan sudut, kecepatan linear, percepatan sentripetal dan gaya sentripetal dari benda yang berputar seperti gasing atau roda. Juga hubungan roda-roda yang sepusat, bersinggungan dan dihubungkan dengan tali.

Sebagai contoh, mesin sebuah sepeda motor berputar dengan kecepatan putar 1.800 rpm (rotasi per menit).

Artinya berputar sebanyak 30 kali putaran per detik.

Satu kali putaran setara dengan 2πradiandetik. Artinya 30 kali putaran per detik setara dengan 60πradiandetik.

60πradiandetik ini disebut kecepatan sudut, disimbolkan dengan ω.


Hubungan antara kecepatan sudut (radiandetik) dengan kecepatan linear (meterdetik) sebagai berikut :

Apabila jari-jari gigi mesin yang berputar di atas adalah 10 cm atau 0,1 m, dan diketahui kecepatan sudutnya, ω, kita dapat menentukan kecepatan linear v dan percepatan sentripetal as.

Lalu bila diketahui juga massa benda yang berputar, m, kita dapat mencari nilai gaya sentripetal benda putar tersebut, Fs.

Kembali ke contoh mekanisme perputaran mesin sepeda motor di atas. Jika kita rangkum data sebagai berikut:

  • Kecepatan sudut, ω = 60πradiandetik
  • Radius gigi, r = 0,1 m
  • Massa, m = 2 kg

Dari data tersebut misal akan dicari: Kecepatan linear di pinggir gigi mesin (gear), Percepatan Sentripetal dan Gaya Sentripetal.


Kecepatan Linear

v = ωr = 60π x 0,1 = 6π ms


Percepatan Sentripetal

as = v2r = 62π20,1 = 360π2ms2


Dapat juga dicari dengan hubungan

v = ωr substitusikan ke as = v2r

Sehingga menjadi as = ω2r = 602π20,1 = 360π2ms2


Gaya Sentripetal

Fs = m a = 2 x 360π2 = 720π2 Newton


[HUKUM NEWTON]

Kali ini akan saya berikan contoh hukum Newton yang ke dua, yaitu bila benda bermassa m dikenai gaya yang total nya tidak nol, ΣF =/ 0, maka benda akan mengalami perubahan kecepatan atau akan mengalami percepatan sebesar a dengan hubungan ΣF=ma

Contoh : Benda yang bermassa 10 kg berada di atas bidang datar horizontal yang licin sehingga bergerak tanpa gesekan ketika ditarik dengan gaya luar sebesar 100 N yang arahnya 30 terhadap bidang horizontal. Tentukan percepatan gerak benda tersebut!

Hukum Newton


Penyelesaian :

Berdasar persamaan hukum 2 Newton di atas, maka a=ΣFm


Vektor Gaya F memiliki komponen horizontal Fx dan komponen vertikal Fy.

Oleh karena gerak benda mendatar, maka yang dipakai adalah komponen yang horizontal.

Menggunakan kaidah trigonometri, maka diperoleh Fx = Fcosθ. Hasilnya, Fx = 100cos30 = 503 newton

Diperoleh a=50310 = 53ms2.


[USAHA, ENERGI]

Untuk teori usaha energi, simak pos berikut ini.

Contoh, sebuah benda 20 kg di atas lantai diangkat sampai ketinggian 5 meter secara vertikal. Jika percepatan gravitasi di sana adalah g = 10ms. Tentukan usaha yang dilakukan gaya angkat pada benda tersebut !

Penyelesaian :

Berdasarkan hubungan usaha dan energi potensial, yaitu W = ΔEP, maka

W = m g h = 20x10x5 = 1000joule

Contoh lain, mobil bermassa 2000 kg hendak dipercepat dari 20 m/s menjadi 40 m/s. Tentukan besar usaha yang akan dilakukan mobil tersebut !

Penyelesaian :

Berdasarkan hubungan usaha dan energi kinetik, yaitu W = ΔEK, maka

W = 12m(v2akhirv2awal) = 122000(402202) = 1.200.000joule

Atau 1.200kilojoule atau juga 1,2 x 106joule


[KEKEKALAN ENERGI]

Alat teknik jatuh dari tower dan menghantam tanah dengan kecepatan 72 kmjam. Berapakah ketinggian tower tersebut?

Penyelesaian :

Kita pisahkan dua keadaan, yaitu keadaan di titik 1 saat benda diam dan keadaan 2 saat benda menumbuk tanah.

Keadaan 1

Semula alat teknik itu diam, v1 = 0 ms.

Lalu jatuh bebas

Oleh karena kecepatan awalnya 0, maka energi kinetiknya juga 0.


Keadaan 2

Kecepatan saat menumbuk tanah, v2 = 72 kmjam = 20 ms.

Menggunakan Hukum Kekekalan Energi Mekanik, diperoleh hubungan v=2gh

Maka v2=2gh

Atau h=v22g


h=2022x10 = 20 m


[IMPULS, MOMENTUM, TUMBUKAN]


Ciri-ciri tumbukan lenting sempurna :
  • Berlaku Hukum Kekekalan Momentum
  • Berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik
  • Koefisien Restitusinya 1

Ciri-ciri tumbukan lenting sebagian :
  • Berlaku Hukum Kekekalan Momentum
  • Berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik
  • Koefisien Restitusinya 0 < e < 1

Ciri-ciri tumbukan tidak lenting :
  • Tidak Berlaku Hukum Kekekalan Momentum
  • Tidak Berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik
  • Koefisien Restitusinya 0

Selengkapnya contoh - contoh soal jawab Impuls, Momentum, Tumbukan buka daftar isi .


[ELASTISITAS, HUKUM HOOKE]

Shock breaker sebuah sepeda motor memendek sepanjang 10 cm ketika seseorang bermassa 60 kg duduk di jok sepeda motor tersebut. Tentukan konstanta shock breaker tersebut bila percepatan gravitasi di sana 10 ms2 !

Penyelesaian :

Menurut Hukum Hooke F=kΔx


Dengan
  • F = gaya pegas, N
  • k = konstanta pegas, Nm
  • Δx = perubahan panjang pegas, m
Maka k=FΔx


Dari soal, F = 60 x 10 = 600 N ; Δx = 10 cm = 0,1 m

Diperoleh, k = 6000,1 = 6000 Nm


[FLUIDA STATIS]

Biasanya soal yang diujikan berupa Tekanan Hidrostatis, Hukum Pascal, Hukum Archimedes

Kali ini akan kita bahas tentang Tekanan Hidrostatis dan Hukum Pascal

Secara matematis,Tekanan Hidrostatis memiliki rumusan Ph=ρgh

Dengan
  • ρ = massa jenis fluida, kgm3
  • g = percepatan gravitasi, ms2
  • h = kedalaman benda yang diukur, m

Jadi, Tekanan Hidrostatis bergantung pada : massa jenis fluida, percepaan gravitasi dan kedalaman benda yang diukur.

Rumusan Hukum Pascal F1A1=F2A2

Dengan
  • F1 = Gaya di titik 1
  • F2 = Gaya di titik 2
  • A1 = Luas Penampang di titik 1
  • A2 = Luas Penampang di titik 2

Sebagai contoh bejana berhubungan yang memiliki luas penampang berbeda dihubungkan dengan suatu fluida. Pada titik dengan ketinggian yang sama, maka berlaku lah Hukum Pascal di atas. Contoh benda yang menggunakan Hukum Pascal adalah dongkrak hidrolik mobil.

Contoh soal tentang fluida statis, silakan buka Contoh Soal Fluida Statis 


[KONFERSI SUHU]

Gunakan rumus universal untuk mengonversi suhu antar satuan suhu. Dengan rumus universal, tidak perlu mengingat banyak rumus. Rumus tersebut adalah (TtengahTbawahTatasTbawah)X=(TtengahTbawahTatasTbawah)Y

Dengan
X = suhu yang diketahui
Y = suhu yang akan dicari
Tbawah = titik beku
Tatas = titik didih
Ttengah = suhu yang diketahui atau suhu yang dicari

Contoh : Konversikan 30C ke bentuk Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin !

Penyelesaian :

Data titik didih, titik beku masing-masing bentuk satuan di atas adalah sebagai berikut :

Tbawah Celcius = Tbawah Reamur = 0

Tbawah Fahrenheit = 32

Tbawah Kelvin = 273

Tatas Celcius = 100

Tatas Reamur = 80

Tatas Fahrenheit = 212

Tatas Kelvin = 373

Dan data yang diketahui untuk Celcius, Ttengah Celcius = 30


Maka, dengan substitusi ke rumus di atas akan diperoleh masing - masing sebagai berikut :

Reamur

(3001000)C=(TR0800)R

Diperoleh, TR = 24R

Fahrenheit

(3001000)C=(TF3221232)F

Diperoleh, TR = 86F

Kelvin

(3001000)C=(TK273373273)K

Diperoleh, TK = 303K


Contoh lain, buka Soal Jawab Suhu


[MESIN CARNOT, TERMODINAMIKA]

Siklus Carnot adalah siklus yang paling efisien yang mungkin untuk sebuah mesin. Mesin yang bekerja dengan siklus Carnot memiliki efisiensi : η=1TcTh

Dengan rumus ini haruslah menggunakan suhu Kelvin

Tc = Suhu dingin mesin, cool
Th = Suhu panas mesin, hot

Contoh, mesin Carnot memiliki suhu panas 227C dan memiliki efisiensi 60 %. Berapa suhu panasnya agar efisiensi mesin naik menjadi 80 % dengan menjaga suhu dinginnya bernilai tetap !

Penyelesaian :

Pertama konversi dulu suhu Celcius  menjadi Kelvin. Diperoleh 227C = 227 + 273 = 500K

Kita bahas dua keadaan, keadaan 1 dan keadaan 2. Dengan mencari dulu suhu dingin mesin, maka suhu panas mesin untuk efisiensi keadaan 2 bisa diselesaikan.

Keadaan 1

60100=1Tc500

Tc500=160100=10010060100

Tc=(500)(40100)=200K

Diperoleh Tc = 200K


Keadaan 2

80100=1200Th

200Th=180100=10010080100

Th=(20020/100)=1000K

Diperoleh Th = 1000K atau 1000273=727C


[GETARAN]

Teori lengkap tentang getaran buka Teori Getaran.

Sebuah bandul yang diikat tali ringan sepanjang 2 meter diayunkan atau disimpangkan lalu di lepaskan. Bandul berayun dengan periode dan frekuensi berapa jika perecepatan gravitasi di sana 10m/s2 ?

Penyelesaian :

Hubungan antara Periode dan Frekuensi pada bandul adalah T=2πlg

Dan sebaliknya oleh karena f=1T maka f=12πgl

Dari kedua rumusan ini, maka diperoleh

f=12π102=12π5Hz

Dan

T=2π210=2π0,2sekon


[GELOMBANG]

Tentang gelombang, sudah saya share lengkap di sini Teori, Latihan Soal dan Pembahasan Gelombang

Untuk soal Ujian Nasional dan Ujian Sekolah biasanya yang diujikan adalah menentukan : Amplitudo, frekuensi, periode, bilangan gelombang, panjang gelombang dan cepat rambat gelombang dari Persamaan Gelombang yang diketahui.

Y=Asin(ωtkx)=Asin(2πT2πλx)

Y=Asin(2πf2πλx)

Selengkapnya silakan buka link di atas bagian contoh soalnya.


[BUNYI]

Soal yang diujikan untuk bunyi biasanya tentang Intensitas Bunyi sampai Taraf Intensitasnya, kemudian Efek Doppler.

Kali ini saya bahas mengenai Taraf Intensitas bunyi untuk banyak sumber bunyi dan Efek Doppler.

Contoh, Sebuah peluit menimbulkan bunyi dengan taraf intensitas 90 dB. Jika ada 10 peluit serupa dibunyikan bersamaan, berapakah taraf intensitasnya sekarang?

Penyelesaian :

Rumusan taraf intensitas TIn=TI1+10logn

Dengan n = jumlah sumber bunyi

Menggunakan rumus tersebut, maka dapat kita selesaikan TI10=90+10log10=90+10x1=100dB


Efek Doppler

Mobil Ambulance yang sedang bergerak dengan kecepatan tinggi, 40 m/s, sambil membunyikan sirine berfrekuensi 300 Hz. Kemudian berpapasan dengan mobil minibus dari arah sebaliknya berkecepatan sedang, 20 m/s. Bila cepat rambat bunyi di udara adalah 340 m/s, maka sopir mobil minibus akan mendengar bunyi sirine Ambulance dengan frekuensi ?

Penyelesaian :

Rumusan Efek Doppler fp=(v+vpvvs)fs

Dengan

fp = frekuensi pendengar

fs = frekuensi sumber

vp = kecepatan pendengar

vs = kecepatan sumber

Subsitusikan semua data ke persamaan di atas untuk memperoleh frekuensi yang didengar pengemudi mobil minibus.

fp=(340+2034040)300Hertz




Bersambung

Tambahkan komentar anda untuk:

Soal Jawab Fisika Standar UNBK USBN